MEDIACAHAYU – Prestasi luar biasa ditorehkan siswa-siswi SMP YWKA Bandung. Dalam gelaran Expo Buku SMP YWKA yang berlangsung Rabu (28/5), sebanyak 30 karya tulis hasil kreativitas pelajar kelas 9 resmi dipamerkan.
Tak sekadar tugas sekolah, buku-buku tersebut mencerminkan tingginya kemampuan literasi dan ekspresi para siswa, termasuk biografi tokoh nasional hingga novel dan cerita bergambar dalam berbagai bahasa.
Acara yang mengusung tema “Panggung Literasi Siswa, Kreativitas Tanpa Batas” ini merupakan bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini bertujuan memberi ruang kepada siswa untuk menyalurkan ide, gagasan, serta kemampuan berpikir kritis melalui media tulisan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, hadir langsung membuka acara. Dalam sambutannya, ia mengaku terkesan dengan pencapaian para pelajar.
“Ini adalah pencapaian luar biasa. Karya para siswa menunjukkan betapa pentingnya kreativitas, daya pikir kritis, dan kepekaan sosial sejak dini,” kata Didiek.
Tiga Buku Biografi Tokoh KAI Ditulis Oleh Pelajar
Dari 30 buku yang ditampilkan, tiga di antaranya merupakan biografi tokoh-tokoh penting di lingkungan KAI. Yang membanggakan, ketiga buku ini ditulis langsung oleh siswa kelas 9 SMP YWKA yakni :
1. Jejak Langkah Jhon Robertho, Membangun Fondasi Sarana PT KAI yang Kokoh
2. Jejak Langkah Aniek Sri Widiyani, Istri Dirut PT KAI
3. Sang Lokomotif Pendidikan: Perjalanan Inspiratif Rektor KAI Corporate University Ida Hidayati
Karya-karya ini menjadi bukti bahwa inspirasi bisa datang dari lingkungan sekitar, dan keteladanan tokoh nasional mampu membentuk semangat berkarya pada generasi muda.
KAI Dukung Literasi Pelajar Lewat Kolaborasi Positif
Sebagai sponsor utama, KAI melihat kegiatan ini sebagai bentuk nyata dukungan perusahaan terhadap penguatan pendidikan karakter. Kehadiran jajaran direksi KAI, termasuk Direktur Niaga Surya Palapa, Direktur Prasarana Heru Kuswanto, dan Direktur Sarana John Robertho, menandai keseriusan KAI dalam mendorong kolaborasi dunia usaha dan pendidikan.
“Kegiatan ini adalah bentuk sinergi yang saling menguatkan. Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi tentang menyiapkan generasi masa depan yang kreatif, adaptif, dan kolaboratif,” tambah Didiek.
Seperti diketahui, SMP YWKA Bandung merupakan bagian dari Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA), lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak 1977 dan menjadi binaan KAI.
Sekolah ini dikenal dengan program unggulannya seperti Sabudak Sabuku (Satu Anak Satu Buku), yang mendorong setiap siswa untuk menerbitkan karya tulis pribadi.
Dengan semangat Kurikulum Merdeka dan program karakter berbasis literasi, SMP YWKA berhasil membuktikan bahwa pelajar sekolah menengah pertama pun mampu berkarya setara penulis muda profesional.***
