MEDIACAHAYU – Aula Gedung Keuangan Negara di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat siang itu, terasa berbeda. Bukan sekadar seremoni pergantian kepengurusan, melainkan pertemuan gagasan dan janji kolaborasi. Di hadapan akademisi, pejabat, dan pelaku usaha, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Kordinator Jawa Barat melantik pengurus periode 2025–2028.
Dr. Lukman Hakim, Koordinator Tengah ISEI, membacakan petikan SK pelantikan, sebelum tongkat komando resmi diserahkan oleh Prof. Anggito Abimanyu, Wakil Ketua Umum PP ISEI yang juga Wakil Menteri Keuangan RI.
Dari podium, Anggito tak sekadar memberi ucapan selamat. Ia mengajak ISEI Bandung dan Kementerian Keuangan Kanwil Jawa Barat memperkuat silaturahmi, menjahit sinergi, dan melahirkan program kajian ekonomi serta kebijakan fiskal yang tepat sasaran.
“Kolaborasi di tingkat regional sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya, seraya mengundang ISEI Bandung aktif dalam Sidang Pleno ISEI di Manado.
Dukungan penuh datang dari Ketua ISEI Bandung, Prof. Martha Fani Cahyandito. Di periode ini, ia menempatkan West Java Economic Society (WJES) sebagai program unggulan—forum ekonomi regional yang diinisiasi bersama Bank Indonesia Kanwil Jawa Barat. WJES diharapkan menjadi simpul strategis antara akademisi, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat.
“Solidaritas, kekompakan, dan integritas pengurus akan menjadi pondasi kontribusi nyata ISEI bagi pembangunan ekonomi,” kata Prof. Fani.
Usai pelantikan, sorotan beralih ke Seminar Perpajakan yang dipandu Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak, Iwan Djuniardi.
Ia mengupas regulasi terbaru, tantangan penerapan di lapangan, hingga strategi optimalisasi penerimaan negara. Sesi tanya jawab berjalan hangat, penuh pertanyaan kritis yang memantik diskusi serius.
Hari itu, ISEI Jawa Barat bukan hanya memperbarui susunan pengurusnya, tapi juga memantapkan peran sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha.
Dengan kepemimpinan Prof. Fani, program unggulan, dan jaringan kolaborasi lintas sektor, mereka menapaki jalan panjang menuju ekonomi Jawa Barat yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.