MEDIACAHAYU – Gunung Ciremai kembali menjadi magnet bagi ribuan pendaki saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) mencatat sebanyak 1.360 pendaki naik ke gunung tertinggi di Jawa Barat itu melalui sistem pemesanan daring resmi.
Kepala Sub Bagian Humas, Promosi, dan Pemasaran BTNGC, Ady Sularso, mengatakan tingginya minat pendakian pada momen 17 Agustus sudah menjadi tradisi tahunan.
“Untuk tahun ini tercatat 1.360 orang naik ke puncak Ciremai. Animo pendakian pada momen kemerdekaan memang selalu tinggi,” ujarnya dikutip Rabu (20/8/2025)
BTNGC menilai antusiasme itu sebagai kebanggaan sekaligus tantangan dalam menjaga kelestarian alam.
Pihaknya menggelar patroli pengamanan sejak 16 Agustus di lima jalur resmi pendakian: Linggajati, Linggasana, Palutungan (Kuningan), serta Apuy dan Trisakti Sadarehe (Majalengka).
“Patroli dilakukan untuk memastikan prosedur tetap pendakian berjalan sesuai aturan sehingga jalannya pendakian tertib, aman, serta menjaga kelestarian lingkungan,” kata Ady.
Gunung Ciremai memang kerap dipilih sebagai lokasi perayaan kemerdekaan. Puncaknya selalu menjadi saksi pengibaran Bendera Merah Putih oleh para pendaki, sebuah tradisi yang disebut sebagai simbol penghormatan terhadap perjuangan bangsa.
Camat Cigugur, Kabupaten Kuningan, Yono Rahmansah, menyebut tradisi ini mencerminkan semangat nasionalisme generasi muda.
“Setiap peringatan kemerdekaan, banyak pendaki ingin mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Ciremai. Itu wujud penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan,” katanya.
Namun, Yono mengingatkan agar semangat patriotisme tidak diwarnai tindakan merusak lingkungan.
“Semangat merayakan kemerdekaan jangan sampai meninggalkan sampah atau merusak alam. Mari kita jaga bersama kelestarian Ciremai,” ujarnya.
Antusiasme ribuan pendaki ini menjadi potret nyata bagaimana gunung bukan sekadar tempat wisata, melainkan ruang spiritual yang menyatukan kecintaan pada alam dengan semangat kebangsaan.***