MEDIACAHAYU – Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Dr. Fauzan Adziman, mengapresiasi langkah Telkom University (Tel-U) dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah terpadu melalui sistem I-WANT (Integrated Waste Management System).
Kunjungan ini dilakukan saat meninjau Green Zone Tel-U, belum lama ini.
Fauzan menilai, inovasi I-WANT bukan hanya mendukung terciptanya lingkungan kampus yang bersih, tetapi juga memperkuat kontribusi perguruan tinggi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Inovasi seperti ini adalah contoh nyata peran kampus sebagai agen perubahan,” ujarnya dikutip Senin (29/9/2025)
Sistem I-WANT mengintegrasikan komunitas dan organisasi di Tel-U dalam satu platform pengelolaan sampah. Lebih dari sekadar mengurangi limbah, sistem ini memberi nilai tambah melalui pengolahan sampah menjadi produk yang bermanfaat.
Tel-U juga menggandeng LLDIKTI Wilayah IV dan empat perguruan tinggi lainnya—UNISBA, Universitas Pakuan, Universitas Garut, dan ITENAS—dalam membangun Living Lab di Garut. Inisiatif ini menjadi bagian dari program GRADASI (Gerakan Akademisi Bersinergi dan Berinovasi).
Di Living Lab tersebut, Tel-U menghadirkan inovasi teknologi hijau, mulai dari mesin pencacah ranting, mesin pencacah plastik, hingga mesin pembuat pakan organik terpadu yang dirancang untuk mendukung UMKM peternakan.
Rektor Tel-U, Prof. Dr. Suyanto, menegaskan I-WANT adalah strategi transformasi tantangan menjadi peluang. “Dari aspek ekonomi, kita hemat biaya pembuangan dan pembelian pupuk. Dari sisi sosial, tercipta lingkungan sehat, lapangan kerja baru, serta kualitas hidup sivitas yang lebih baik. Dari aspek lingkungan, kita berkontribusi pada pengurangan sampah TPA, emisi karbon, hingga target SDGs,” katanya.
Dengan langkah ini, Tel-U menegaskan dirinya sebagai kampus inovatif yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan yang lebih hijau.***