close
Media Cah Ayu
  • BERANDA
  • BERITA
  • PROGRAM
  • GALERI
  • RATE CARD
  • KONTAK
  • BERANDA
  • BERITA
  • PROGRAM
  • GALERI
  • RATE CARD
  • KONTAK
No Result
View All Result
Media Cah Ayu
No Result
View All Result
Home BERITA

Jazz Gunung Bromo: Di Antara Kabut, Musik Naik ke Langit

by Dharma Surya
Jazz Gunung Bromo: Di Antara Kabut, Musik Naik ke Langit
Share on FacebookShare on Twitter

MEDIACAHAYU – Kabut tipis menyelimuti lereng Bromo, hawa dingin menggigit kulit, namun pada pertengahan Juli 2025 mendatang, suhu di sana dipastikan akan naik—bukan karena cuaca, tapi denting saxophone, gebukan drum, dan lengking suara penyanyi dari panggung Jazz Gunung Bromo.

Untuk kesekian kalinya, festival musik lintas genre yang lahir dari semangat eksperimentasi ini kembali mengudara, dengan memilih venue yang tak biasa: amphitheater terbuka di Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo, di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.

“Jazz biasanya digelar di gedung, tapi kami ingin bawa keluar, lebih dekat ke alam, lebih bebas,” ujar Sigit Pramono, pendiri Jazz Gunung Indonesia, dalam konferensi pers dikutip, Jumat (4/7/2025)

Bagi Sigit, jazz tidak semata-mata milik ruang tertutup yang elit, melainkan juga milik publik, milik pejalan, pendaki, pencinta langit.
Panggung akan dibuka oleh musisi lintas generasi.

RAN dan Karimata menjadi penampil unggulan. Di sisi lain, Jamie Aditya, Sal Priadi, Natasha Elvira hingga musisi internasional seperti Rouge dari Prancis turut mengisi komposisi lineup. Kua Etnika dan Tohpati Ethnomission memastikan akar tradisi tetap menjejak kuat di pentas yang mengudara.

Festival ini bukan hanya soal musik, tapi juga soal makna. Di tengah suasana wisata massal yang kian membebani alam, Jazz Gunung mencoba meramu ekosistem hiburan yang lebih berkelanjutan dan memberi ruang pada kontemplasi budaya.

Sigit menyebut bahwa pemilihan Bromo bukan tanpa pertimbangan teknis. “Medan Bromo lebih kering dibandingkan Rinjani. Risiko cuaca lebih bisa dikalkulasi,” katanya, merujuk pada pengalaman mereka dalam menggelar acara serupa di lokasi-lokasi lain.

Tiket dijual mulai Rp300 ribu hingga Rp6 juta. Sebuah spektrum harga yang mencoba menjangkau semua kalangan, meski tetap menyisakan pertanyaan tentang seberapa “inklusif” perhelatan ini sebenarnya.

Yang menarik, nama Andy F. Noya tercantum sebagai advisor. Wartawan senior ini mengaku bergabung bukan karena jabatan, tetapi karena rasa cinta terhadap jazz itu sendiri. Baginya, musik ini seharusnya tidak lagi menjadi simbol eksklusivitas, melainkan jembatan pertemuan antara dunia-dunia yang berbeda.

Jazz Gunung Bromo 2025 ingin menjadi bukti bahwa seni bisa turun gunung, bahkan sambil naik ke puncak. Bahwa nada-nada lembut bisa menaklukkan dinginnya malam.

Dan bahwa panggung bukan milik langit-langit gedung semata, melainkan bisa berdiri tegak di kaki langit, ditemani kabut dan kawanan awan.***

Previous Post

Bukan Karena Canggih, Ini Alasan Konsumen Indonesia Pilih Mobil Listrik

Next Post

Dalam Sunyi, Iswanto Soerjanto Melukis Cahaya Purnama dan Tilem

Dharma Surya

Dharma Surya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 139 Follower
  • 23.9k Follower
  • 99 Subscriber
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Home 1

HUT KE 2 RADIO CAHAYU CIREBON

Mengenal Hate Language, Lawan dari Love Language

Mengenal Hate Language, Lawan dari Love Language

Surati Mendikti, Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa Yang Gagal Ikut SNBP

Bale Jaya Dewata Jadi Kantor Dedi Mulyadi di Wilayah Cirebon

Hak Pendidikan Anak TKI di Malaysia Dipenuhi Oleh Pemerintah

Hak Pendidikan Anak TKI di Malaysia Dipenuhi Oleh Pemerintah

KAI Gaungkan Transportasi Berkelanjutan, Targetkan 2029 Hijau

Pesona 6 Stasiun Tertinggi di Indonesia, Ternyata Ada di Wilayah Daop 2 Bandung

With 150 million daily active users, Instagram Stories is launching ads

Washington prepares for Donald Trump’s big moment

CS:GO ELeague Major pools and tournament schedule announced

KAI Gaungkan Transportasi Berkelanjutan, Targetkan 2029 Hijau

Pesona 6 Stasiun Tertinggi di Indonesia, Ternyata Ada di Wilayah Daop 2 Bandung

Satu Tas, Seribu Harapan, EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah ke Pelosok Negeri

Satu Tas, Seribu Harapan, EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah ke Pelosok Negeri

Pelatihan Jadi Keeper Satwa, Anak Remaja Belajar Cinta Alam di Bandung Zoo

Pelatihan Jadi Keeper Satwa, Anak Remaja Belajar Cinta Alam di Bandung Zoo

Ini Komitmen Hijau ibis Bandung Pasteur dan Jaringan Accor Bersihkan Alam

Ini Komitmen Hijau ibis Bandung Pasteur dan Jaringan Accor Bersihkan Alam

Recent News

KAI Gaungkan Transportasi Berkelanjutan, Targetkan 2029 Hijau

Pesona 6 Stasiun Tertinggi di Indonesia, Ternyata Ada di Wilayah Daop 2 Bandung

Satu Tas, Seribu Harapan, EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah ke Pelosok Negeri

Satu Tas, Seribu Harapan, EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah ke Pelosok Negeri

Pelatihan Jadi Keeper Satwa, Anak Remaja Belajar Cinta Alam di Bandung Zoo

Pelatihan Jadi Keeper Satwa, Anak Remaja Belajar Cinta Alam di Bandung Zoo

Ini Komitmen Hijau ibis Bandung Pasteur dan Jaringan Accor Bersihkan Alam

Ini Komitmen Hijau ibis Bandung Pasteur dan Jaringan Accor Bersihkan Alam

  • BERANDA
  • BERITA
  • PROGRAM
  • GALERI
  • RATE CARD
  • KONTAK
Hubungi Kami: +628112239881

© 2022 MEDIA CAH AYU

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
  • PROGRAM
  • GALERI
  • RATE CARD
  • KONTAK

© 2022 MEDIA CAH AYU